Minggu, 09 Oktober 2011

Manajemen Berbasis Sekolah


Jakarta, Senin 3 Oktober 2011. Tepatnya pertemuan kelima Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Nasional oleh Dosen Bpk. Amril Muhammad, S.E, M.Pd. Acara perkuliahan dimulai pada pukul 10.30 s/d pukul 12.00. Tempatnya di ruang 306, lantai 3 Gedung Daksinapati (Fakultas Ilmu Pendidikan), Kampus A, Universitas Negeri Jakarta.
Materi perkuliahan yang dibahas yakni "Manajemen Berbasis Sekolah". Setelah semua media pembelajaran terpasang dan kembali berfungsi Pak Amril langsung memulai kegiatan perkuliahan dan membahas tentang "manajemen Berbasis Sekolah".

Di bawah ini adalah isi pembahasan mengenai manajemen Berbasis Sekolah :

A. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Ditetapkan dalam Sistem Pendidikan Nasional
Berdasarkan pengamatan di era Orde Baru, berikut adalah alasan atau latar belakang dibuatnya Manajemen Berbasis Sekolah :
  1. Program peningkatan mutu pendidikan telah dilaksanakan selama 6 (enam) PELITA dengan investasi yang cukup besar, namun mutu pendidikan masih relatif rendah (sumber: INDEKS) 
  2. Sekolah lebih tahu kelebihan, kelemahan dan kebutuhan dirinya. 
  3. Pengamatan terhadap sekolah bermutu dan sekolah yang turun mutunya. 
  4. Pembinaan pendidikan selama ini lebih bersifat “input oriented” 
  5. Regulasi birokrasi terhadap penyelenggaraan pendidikan terlalu ketat. 
  6. Partisipasi masyarakat belum maksimal. 
  7. Hasil studi tentang “effective schools” 
B. Dampak Kebijakan Manajemen Sentralistik
Sikap perilaku pada sekolah :
  1. Hanya mengikuti peraturan, tunggu petunjuk, pasif. 
  2. Inisiatif dan kreativitas kurang berkembang. 
  3. Tanggung jawab kurang (cenderung melempar tanggung jawab). 
  4. Bersikap birokratik (meniru praktek dari atas). 
  5. Bekerjanya mekanistis, repetitive. 
  6. Semangat kerja kurang (kurang motivasi) karena tidak ada suasana yang kompetitif. 
  7. Aspirasi kurang direspon oleh sekolah (ide pembaharuan, budaya, spiritual dan sosial ekonomi). 
  8. Dianggap tidak tahu apa-apa. 
C. Karakteristik MBS
  1. Kemandirian. 
  2. Pendayagunaan sumber. 
  3. Pemberdayaan masyarakat. 
  4. Transparansi. 
  5. Akuntabilitas. 
D. Esensi Umum MBS
  1. Ada “framework” (kerangka acuan) nasional. 
  2. Ada national lines (pedoman). 
  3. Perbedaan pengelolaan sekolah negeri dan swasta tidak terlalu besar. 
  4. MBS, tidak dengan sendirinya meningkatkan mutu pendidikan kalu hanya ditafsirkan secara harfiah, sebagai devolusi (perpindahan) kewenangan dari pusat ke sekolah serta tidak disertai kesadaran akan mutu pendidikan. 
E. Ciri-ciri Sekolah Efektif
  1. Lingkungan tertib dan aman. 
  2. Visi, misi, dan target yang jelas. 
  3. Kepemimpinan yang kuat. 
  4. Pengembangan staf. 
  5. Tingkat harapan yang tinggi. 
  6. Evaluasi untuk perbaikan PBM. 
  7. Partisipasi orang tua dan masyarakat. 
  8. Adanya komitmen untuk bersama-sama meningkatkan mutu. 
      Ciri-ciri tersebut hanya mungkin segera dilakukan secara optimal melalui MBS.
F. Tujuan MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah)
  1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah 
  2. dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang ada. 
  3. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam 
  4. penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama. 
  5. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada masyarakat. 
  6. Meningkatkan persaingan yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang ingin dicapai.
G. Langkah-langkah MPMBS
  1. Evaluasi diri. 
  2. Perumusan visi, misi dan target yang jelas. 
  3. Perencanaan program kegiatan. 
  4. Pelaksanaan program kegiatan. 
  5. Monitoring dan evaluasi program. 
  6. Penetapan target-target yang baru. 
H. Kontrol Pelaksanaan
  1. Transparansi. 
  2. Akuntabilitas. 
  3. Evaluasi internal/eksternal.

    Nama : Angga Harizki
    Jurusan : Manajemen Pendidikan 2010
    Kelas : Non Reguler
    No. Reg : 1445106163

    Tidak ada komentar:

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    GRAB MY BANNER!

    JOIN US!

    Back to top

    VIEWERS

    FRIENDS

    Copyright © 2010-2014. Angga Harizki. Diberdayakan oleh Blogger.